Kota Cirebon — Yayasan Salafiyah Cirebon (YSC) menggelar Haul ke-30 untuk mengenang dan mendoakan KH. Suud dan Ny. Hj. Khodijah, dua tokoh sentral dalam pendirian dan pengembangan Yayasan pendidikan. Acara dilangsungkan di halaman utama Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah, Kampung Curug, Kanggraksan, pada Rabu, 14 Mei 2025.
Rangkaian kegiatan dimulai sehari sebelumnya, Selasa (13/5), dengan pembacaan Al-Qur’an secara estafet oleh para huffadz dari kalangan keluarga besar yayasan. Lantunan ayat-ayat suci menggema dari senja hingga larut malam, menghadirkan suasana khusyuk dan sakral di bawah cahaya lampu yang temaram. Para huffadz secara bergantian menyempurnakan khataman 30 juz dengan hafalan, disimak penuh khidmat oleh para guru dan siswa dari seluruh jenjang pendidikan di bawah naungan YSC.
Kegiatan ini bukan sekadar bentuk penghormatan terhadap almarhum KH. Suud dan almarhumah Ny. Hj. Khodijah, melainkan juga menjadi inspirasi kuat bagi generasi muda untuk meniti jejak sebagai penghafal Al-Qur’an dan pelestari nilai-nilai pendidikan Islam.
Puncak acara haul ditandai dengan pembacaan doa khatmil Qur’an, dilanjutkan dengan tahlil dan tausiyah yang disampaikan oleh KH. Ade Abdurrohim, seorang ulama kharismatik yang dikenal luas akan gaya dakwahnya yang hangat dan menyentuh hati. Dalam tausiyahnya, beliau menekankan pentingnya amal jariyah sebagai warisan yang terus mengalirkan pahala bagi pelakunya, bahkan setelah meninggal dunia.
“Amal jariyah bukan hanya terbatas pada pembangunan fisik sarana ibadah atau lembaga pendidikan, melainkan juga mencakup setiap bentuk kebaikan yang terus memberi manfaat. Bahkan doa anak yang saleh pun menjadi bagian dari pahala yang tak terputus bagi orang tuanya,” ujar KH. Ade.
Beliau menguatkan pesannya dengan menukil hadits riwayat Muslim:
إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ.
“Apabila anak Adam telah wafat, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
Senja itu pun menjadi saksi bahwa jasa para pendiri dan pendidik di Yayasan Salafiyah Cirebon terus dikenang dan dimuliakan. Haul ini bukan hanya bentuk penghormatan, tetapi juga ajakan kolektif untuk melanjutkan perjuangan dalam membumikan pendidikan Islam sebagai ladang amal jariyah yang akan terus mengalir hingga generasi mendatang.