Majalengka, 24 Agustus 2024 — Sabtu Malam, 24 Agustus 2024, Bumi Perkemahan (Buper) Curug Leles di Majalengka menyaksikan sebuah malam yang penuh kehangatan dan kemeriahan, di mana api unggun membakar dinginnya malam, dan gelak tawa serta sorak-sorai pentas seni memecah keheningan di tengah alam terbuka. Kegiatan ini merupakan puncak dari acara “Perkemahan Bersama” yang diselenggarakan oleh MTs Salafiyah Kota Cirebon, yang berlangsung dengan khidmat dan penuh makna.
Upacara api unggun, sebuah tradisi sakral dalam Gerakan Pramuka, diadakan dengan semangat yang membara dan simbolisme yang mendalam. Api yang berkobar tidak hanya memancarkan kehangatan, tetapi juga melambangkan semangat persatuan dan kebersamaan di antara para peserta perkemahan. Mereka berkumpul dalam lingkaran, ditemani para kakak pembina, merasakan suasana kebersamaan yang kental dengan nilai-nilai kepramukaan.
Pembina upacara, Kak Uul Ulfiyah, dalam sambutannya menekankan pentingnya api unggun sebagai simbol abadi dalam dunia pramuka. Ia menguraikan bagaimana nyala api tersebut mengajarkan para pramuka untuk selalu menjaga semangat, memperkuat persatuan, dan memperdalam cinta terhadap alam. Kak Uul juga mengingatkan bahwa Gerakan Pramuka memiliki peran strategis dalam membentuk kepribadian dan karakter para anggotanya, sebuah misi yang tak lekang oleh waktu.
Usai upacara api unggun, kemeriahan berlanjut dengan pentas seni (pensi) yang menampilkan beragam kreativitas dari para peserta kemah. Setiap kelompok menampilkan karya seni terbaik mereka, menghidupkan malam dengan kegembiraan dan kebanggaan. Suara tawa dan tepuk tangan bergema, memecah keheningan malam dan menyatukan semua yang hadir dalam satu rasa.
Selama tiga hari dua malam, perkemahan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para peserta, baik dalam pengembangan diri maupun dalam mempererat tali persaudaraan yang terjalin selama kegiatan berlangsung. Di bawah langit malam Buper Curug Leles, kenangan indah ini akan terus hidup dalam ingatan setiap peserta.