Kota Cirebon, 11-13 Oktober 2024 — MTs Salafiyah Kota Cirebon sukses melaksanakan kegiatan outing class dengan tujuan ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Program yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti oleh 63 siswa kelas IX, didampingi 17 guru dan karyawan beserta keluarga mereka. Melalui kegiatan ini, sekolah berupaya memberikan pengalaman belajar langsung yang variatif dan kontekstual bagi para siswa.
Kepala madrasah MTs Salafiyah Hj. Uul Ulfiyah, S.Ag mengungkapkan bahwa outing class ini bertujuan untuk memperluas wawasan siswa tentang tata kota, sejarah, wisata alam, dan budaya Yogyakarta. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan terhadap kebudayaan Indonesia dan memperkuat rasa kebanggaan sebagai warga negara.
Hari Pertama: Petualangan Seru di Lava Tour Merapi dan Pantai Parangtritis
Rombongan tiba di Yogyakarta pada Sabtu pagi (12/10/2024) dan langsung menuju destinasi pertama, yaitu Lava Tour Merapi. Kegiatan ini memberikan wawasan tentang dampak letusan Gunung Merapi melalui kunjungan ke Museum Mini Sisa Hartaku dan Batu Alien, sebuah batu besar yang menyerupai wajah manusia. Para siswa berkesempatan menyaksikan desa-desa yang terkubur material lahar dingin dan mengenali kisah pilu erupsi Merapi yang tercermin dalam koleksi museum.
Perjalanan di Lava Tour menggunakan jeep yang dirancang khusus untuk melintasi jalur berbatu di sekitar Gunung Merapi. “Momen naik jeep sangat seru dan tak terlupakan, meski sulit untuk berswafoto karena guncangan yang keras,” ujar Annis Maemunah, S.Pd, salah seorang pendamping.
Selesai menjelajahi Lava Tour, rombongan melanjutkan perjalanan ke Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul, sekitar 60 km dari Merapi. Pantai ini menawarkan pemandangan laut dengan pasir hitam yang lembut dan ombak besar. Di pantai, para siswa menikmati suasana sore dengan berfoto dan bermain pasir di tepi laut.
“Kami senang sekali bisa melihat ombak besar di Pantai Parangtritis,” ungkap Fawwaz, salah satu siswa. Beberapa siswa, seperti Nurmala dan Zulaikha, juga memanfaatkan kesempatan ini untuk berinteraksi dengan turis asing menggunakan bahasa Inggris. “Saya bertemu wisatawan dari China dan mencoba berbicara dengan mereka. Ini pengalaman menarik,” tambah Nurmala.
Malam harinya, rombongan menginap di Hotel De Laxston, Kota Baru Yogyakarta, untuk beristirahat dan mempersiapkan agenda hari berikutnya.
Hari Kedua: Wisata Budaya di Candi Prambanan dan Berburu Oleh-Oleh di Malioboro
Pada Minggu pagi (13/10/2024), rombongan melanjutkan perjalanan ke Candi Prambanan, yang merupakan situs warisan budaya dunia dan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Siswa dengan antusias menjelajahi kompleks candi, belajar tentang arsitektur unik dan nilai sejarah yang terkandung dalam relief-reliefnya.
Setelah puas menjelajahi Prambanan, rombongan bergerak ke Malioboro dan Pasar Beringharjo, dua destinasi wisata belanja yang ikonik di Kota Yogyakarta. Setibanya di sana pukul 15.30 WIB, para siswa dan guru memanfaatkan waktu untuk membeli oleh-oleh dan berfoto bersama. “Malioboro selalu menawarkan banyak hal menarik. Kami berbelanja dan menikmati suasana hingga sore hari,” ujar Jazirotul Choyimah,S.Pd.I salah satu pendamping.
Dengan kunjungan ke berbagai destinasi wisata alam dan budaya di Yogyakarta, kegiatan outing class MTs Salafiyah Kota Cirebon tahun ini berakhir dengan penuh kesan dan pengalaman berharga. Diharapkan, program ini tidak hanya memperluas pengetahuan siswa, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta terhadap alam dan budaya Indonesia.
“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat. Kami berharap siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan akademis tetapi juga memperkaya pemahaman tentang keberagaman budaya bangsa,” ungkap Toyibah, S.Pd.I salah satu guru pembimbing.
Semoga dengan pengalaman ini, para siswa semakin mencintai negeri ini dan menjadi generasi penerus yang peduli terhadap kekayaan budaya Indonesia.