Cirebon, Rabu (8/5/2024)
Puncak rangkaian acara haul ke 29 KH.Suud dan Ny. Hj.Khodijah
Haul ke-29 KH. Suud dan Ny.Hj.Khodijah, puncak rangkaian perayaan yang sarat makna, diakhiri dengan momentum yang begitu mendalam. Tim huffadz dari keluarga yayasan menghiasi malam dengan keindahan Al-Quran hingga pagi hari. Di bawah cahaya gemerlap, para huffadz menyampaikan keutamaan Al-Quran melalui pembacaan 30 juz secara hafalan dan bergantian dengan begitu memukau.
Pembacaan Al-Quran tersebut tak hanya menjadi sarana penghormatan bagi Almarhum dan Almarhumah KH. Suud dan Ny.Hj.Khodijah, tetapi juga sebagai inspirasi bagi generasi muda. Semua guru dan siswa yang berada di bawah naungan yayasan menyimak dengan khidmat, membuka jalan bagi mereka yang ingin meniti jejak sebagai hafiz Al-Quran.
Setelah pembacaan doa khatam Al-Quran, suasana kian serius dan hening sejenak menunggu saatnya bacaan tahlil sebelum memulai tausiyah. Tausiyah kemudian disampaikan oleh sosok ulama kondang, KH Mustofa Aqil Siroj, pengasuh pondok pesantren khas Kempek Kabupaten Cirebon menjelang senja. Dalam tausiyahnya, beliau menyoroti perbedaan substansial antara pendidikan zaman dulu yang dipraktikkan oleh para kiyai dengan sistem pendidikan umum masa kini.
KH Mustofa Aqil Siroj menegaskan bahwa pendidikan masa kini sering kali terjebak pada fokus penguasaan iptek, melupakan keimanan pada sang pencipta iptek. Melalui kata-kata bijaknya, beliau mengajak semua pihak yang terlibat dalam pendidikan untuk kembali memperhatikan nilai-nilai spiritual, menjadikan Al-Quran sebagai landasan utama dalam membentuk karakter generasi penerus. Di akhir ceramahnya beliau berpesan agar kita senantiasa memperbanyak baca istighfar dan salawat karena dua kalimat toyibah itu sangat dicintai Allah dan Nabi-Nya, pungkasnya.
Dengan penuh semangat, senja itu tak hanya menjadi penghormatan bagi para tokoh pendidikan dari kalangan para pengajar, tetapi juga sebagai panggilan untuk menghidupkan kembali semangat pendidikan yang berbasis kearifan lokal dan spiritualitas.